Perannya sebagai sumber pencahayaan alternatif kerap membuat perawatan lampu emergency dilupakan. Anda memang tak akan memakainya sesering lampu utama, tetapi tak ada yang salah dengan mengetahui cara merawat lampu emergency untuk menjaga performanya.

Jika diperhatikan, pemeliharaan berkala terhadap lampu emergency lebih mudah dilakukan. Salah satu alasannya karena lampu ini tak harus selalu terhubung dengan sumber listrik. Kemudian, Anda juga bisa memakainya dalam jangka waktu lama.

Lantas, seperti apa tips perawatan lampu emergency yang sebaiknya diterapkan?

  1. Simpan di tempat bersih dan kering

Penyimpanan lampu emergency berdampak pada performanya. Sebagian besar produsen produk tersebut menyarankan pemilik untuk menaruh lampu di tempat bersih dan kering. Cara merawat lampu emergency ini akan mencegah masuknya debu atau kotoran lain yang berpotensi merusak komponen dalam. Selain itu, body lampu juga bakal terlihat bagus dalam waktu lama.

  1. Jauhkan lampu emergency dari cairan

Meski tak selalu terhubung saklar listrik, lampu emergency tetap harus Anda jauhkan dari cairan. Bagaimanapun, alat penerangan ini masih tergolong perangkat elektronik yang riskan rusak saat terkena air. Kalau sampai tak sengaja kena cipratan air atau jatuh ke sumber air, segera keringkan dan jangan gunakan untuk sementara waktu.

  1. Charge lampu sebelum digunakan

Mengandalkan baterai sebagai sumber utama, cara merawat lampu emergency berikutnya berkaitan dengan pengisian daya. Lampu emergency sebaiknya Anda isi dengan aliran listrik selama kurang lebih tiga jam sebelum dipakai. Langkah tersebut bakal mencegah lampu emergency kehabisan daya di saat-saat genting yang membutuhkan pencahayaan alternatif.

  1. Hindari pengisian daya yang terlalu lama

Cara mudah merawat lampu emergency ini masih berhubungan dengan tata cara charging. Ketika baterai sudah terisi penuh, sebaiknya segera Anda cabut lampu emergency dari sumber listrik. Terlalu lama membiarkannya terhubung dengan sumber listrik malah berisiko menimbulkan masalah seperti kebocoran pada baterai.

  1. Jangan pakai lampu sampai baterai habis

Selain teknik pengisian daya yang tepat, Anda juga harus memastikan penggunaan baterainya sesuai. Sebagai salah satu cara merawat lampu emergency, memakai baterai sampai benar-benar habis justru kurang direkomendasikan karena akan meningkatkan risiko kerusakan. Segera isi baterai saat lampu mulai meredup, sehingga performanya tak mengalami penurunan.

  1. Tetap isi ulang baterai meski tak digunakan

Lampu emergency yang jarang Anda pakai tetap harus diisi ulang baterainya, paling tidak tiga bulan sekali. Pasalnya, seperti baterai yang terlalu sering digunakan, performanya akan ikut menurun saat tak dinyalakan dalam periode waktu tertentu. Selain itu, lampu emergency akan mudah rusak karena komponen-komponen lamanya ‘dipaksa’ bekerja setelah dibiarkan mati dalam waktu lama.

  1. Bersihkan memakai kain halus dan air

Cara merawat lampu emergency terakhir adalah menggunakan kain halus untuk membersihkannya. Celupkan kain tersebut ke dalam sedikit air, lalu lap secara menyeluruh ke permukaan lampu sampai tak ada kotoran tertinggal. Langkah mudah ini akan memaksimalkan cahaya yang dipancarkan dari lampu saat dinyalakan.

Selain memperhatikan tujuh tips pemeliharaan lampu emergency di atas, sesuaikan juga pemakaian sumber pencahayaan ini dengan kebutuhannya. Ketika pemadaman listrik terjadi, misalnya, tempatkan di area berkumpul agar orang-orang segera bertemu di titik tersebut. Kemudian langsung matikan saat listrik kembali menyala atau tak lagi digunakan.

Menu